Thursday, July 26, 2012

jadi anak kereta (lagi)

Dua hari ini saya datang sangat pagi ke kantor. Orang-orang pun terheran-heran. Karena biasanya kalau lagi beruntung ketemu jalanan yang ngga begitu macet, saya sampai kantor jam 9 kurang. Tapi kalau lagi sial, ketemu si komo (jalanan macet maksudnya) saya bisa sampai kantor jam 9 lewat. Padahal jam masuk kantor itu 08.30. Hehehe. Selama ini, saya biasa naik Trans Bintaro (bis perumahan) yang berangkat pukul 08.00, turun di daerah Pakubuwono lalu dilanjutkan dengan Metromini 69 sampai depan kantor saya. Ketemu macetnya tentu aja banyak. Mulai dari tol Jorr Bintaro, Arteri Pondok Indah sampai kadang-kadang di daerah Pakubuwono.



Berhubung kemarin ada wacana meeting pagi. Mau ngga mau saya harus berangkat lebih pagi. Sebelumnya saya pernah mencoba naik Trans Bintaro pukul 07.30 (lebih pagi setengah jam) tapi sampai kantor tetap telat. Ketemu macetnya sama aja. Akhirnya saya mencoba moda transportasi baru, Commuter Line. Mengikuti jejak adik saya @dwiedianty yang memang naik Commuter Line setiap hari menuju kantornya di daerah Kebon Sirih. Dengan naik Commuter Line dari stasiun Pondok Ranji jadwal keberangkatan pukul 07.30, saya bisa sampai stasiun Kebayoran pukul 07.40, lanjut naik Metromini 74 sampailah saya di kantor pukul 07.50. Cepat sekaliiiii. magic! Ongkos pun sebenarnya bisa lebih hemat. Dengan catatan, dari rumah mesti naik angkot ya bukan ojeg. Ngga cape pula, sampai kantor masih fresh, udara juga masih segar, ngga terlalu panas, dan sempat nge-blog dulu sebelum kerja. Hehehe.

Tapiiii.. tetep ada tapinya, kekurangannya cuma satu. Harus rela berdesak-desakan kaya sarden di kereta. Makanya saya dan adik saya dua hari ini naik di gerbong khusus perempuan, biar kalau dempet-dempetan ngga risih. Satu lagi tipsnya, harus punya daya dorong yang kuat, kalau ngga, jangan harap bisa masuk KRL. Kalau mau masuk memang mau ngga mau kita harus mem-push tubuh kita untuk mendorong para penumpang yang udah ada di dalam lebih dulu. Seru deh! :D Naik kereta memang butuh toleransi tinggi. Buat penumpang yang udah di dalam duluan jangan marah kalau didorong-dorong, buat yang mau naik jangan lupa bilang "maaf ya, bu, pak, kedorong-dorong nih" . Toh kita sama-sama mau kerja kan?



Sebenarnya naik Commuter Line ini bukan hal yang baru-baru banget buat saya. Karena dua tahun lalu, saat kantor saya masih di daerah Thamrin, saya selalu menggunakan moda transportasi kereta menuju rumah. Dulu namanya belum Commuter Line tapi masih KRL Jabodetabek. Tahun sebelumnya ketika saya masih berstatus mahasiswa sekaligus karyawan, saya juga mengandalkan KRL sebagai moda transportasi tercepat dari kantor menuju kampus di Depok. 

Saya selalu senang memerhatikan tingkah laku para penumpang kereta. Berhubung dulu saya naik KRL Jabodetabek AC dengan rute Stasiun Sudirman-Serpong. Sebagian besar penumpangnya terdiri dari pekerja kantoran. Maka udah jadi hal yang biasa kalau di kereta orang-orang mainan gadgetnya masing-masing. Blackberry, tablet, sampai laptop! Beda lagi kalau saya naik KRL dengan rute Sudirman-Depok, meskipun banyak pekerja kantoran, tapi ada juga ibu-ibu rumah tangga yang membawa tabloid untuk dibaca. Kebanyakan penumpang ke arah Depok juga banyak yang naik KRL dengan kerabatnya sehingga perbincangan pun lebih ramai, tak hanya ansos memainkan gadget. Memang selalu ada cerita dari KRL. Apalagi kalau KRL mengalami masalah teknis, korslet atau kebanjiran. Bisa kejadian tuh di antara penumpang yang destinasinya deketan sharing taksi atau charter angkot. Seru!

Disayangkan aja sih sebenarnya moda transportasi yang jadi andalan warga Jakarta dan sub-urban ini masih belum bisa diandalkan. Masih banyak masalah teknis, keterlambatan dan kurangnya perawatan. Padahal kalau dilihat-lihat KRL kita ngga kalah lho sama punya Jepang (ya emang dapetnya bekasan dari sana. eerr). Jadi untuk gubernur Jakarta berikutnya, ngga perlu buang-buang duit untuk mengurai kemacetan dengan membangun ruas jalan. Yang paling gampang itu, benahi transportasi umum, benahi sistemnya, perawatannya, bikin warga Jakarta dan sub-urban beralih ke transportasi umum. Dijamin deh kalau transportasi umum memadai dan terawat, semua pasti males bawa kendaraan sendiri. Cape soalnya ketemu macet. Jadi ketagihan naik kereta lagi nih, lalu kalau besok ngga ada meeting pagi, masih mau empet-empetan di kereta ngga? We'll see :)

Tuesday, July 24, 2012

how i spent my day offs

Akhirnya setelah hampir dua tahun menjadi karyawan kantor, saya merasakan juga menikmati jatah lieu atau day off. Jadi, aturannya kalau masuk kantor atau ada event hari sabtu dan minggu, garis bawahi sabtu dan minggu ya, karyawan berhak dapat satu hari lieu alias day off. Kalau masuknya sabtu aja atau minggu aja, belum berhak dapat lieu. 



Hectic kerjaan kemarin ternyata berkah juga. Ngubek-ngubek pasar Asemka dan pasar pagi Mangga Dua demi mencari properti event di hari sabtu, lanjut event klien di Kelapa Gading di hari Minggu, jadilah satu lieu. Seneng-seneng nemenin media selama sabtu dan minggu penyelenggaraan Island Getaway di pulau Pantara, jadilah satu lieu. Yes, saya punya dua hari lieu, saudara-saudara sebangsa dan setanah air sekalian. Aturan lieu ini agak-agak nyebelin juga sih soalnya ngga bisa diambil di hari senin atau jumat. Angan-angan untuk menikmati long weekend pun pupus sudah. Akhirnya saya memilih hari kamis untuk lieu yang pertama.

Ngapain aja seharian saya di hari kamis itu? Yang pasti, menikmati waktu sendiri, melakukan hal-hal yang memang sudah sangat ingin saya lakukan sejak beberapa waktu yang lalu. Mengacu kepada postingan saya berjudul Current Wishlist, begitu dapet lieu, saya langsung menuju Dian Kenanga Pejaten untuk totok aura wajah dan totok aura tubuh sekaligus luluran. Pagi-pagi bangun demi menghindari antrian. Sampai sana jam 10 boleh langsung masuk. Horeee... Selama 4 jam, muka dan badan saya dipijat. Abis itu mandi. Aaah segar. Wishlist no.3 dan 4 done!



Segala totok, pijat, luluran dan mandi selesai kira-kira jam 14.30, saya kemudian menuju ke @Bagel2Bagel. Dengan menaiki angkot dan lanjut ojek, ngga sampai 15 menit saya sudah sampai di kawasan Jl. Benda, Kemang. Udah lama banget saya kepingin makan bagelnya Bagel2Bagel. Pertama kali kesini tahun lalu, barengan sama @dinadya, tempatnya masih di seberang cafe Kedai. Sekarang Bagel2Bagel pindah ke ruko,  masih di Jl. Benda tapi lokasinya berada di seberang Circle K setelah cafe Kedai. Tempat baru ini lebih nyaman, karena lebih besar. Tempat duduknya juga lebih banyak, ada yang di dalam ruangan dan di teras depan dekat tempat parkir.

Waktu kunjungan pertama, saya nyoba Tuna Salad with Bagel Cheese. Endeusss. Berhubung dari dulu penasaran sama Salmonnya, akhirnya kemarin saya pesen Salmon Lox with Bagel Cheese. Aaah salmonnya seger dan enaaaaakkk. Pas banget dimakan sama Philadelphia Cheese yang diolesin ke bagelnya. Nyaaamm. Minumnya tetep Ice Tea Tarik. Juara banget soalnya. Tadinya niat mau mampir ke cafe sebelah, Simply Splendid, yang punya cupcakes enak-enak. Buat cemal-cemil aja, tapi berhubung perut udah lumayan kenyang, akhirnya jalan lagi deh. Lucunya dari Bagel2Bagel saya niat naik bajay sampai Jeruk Purut, untuk kemudian naik angkot S-11 sampai Fatmawati. Ternyata jarak dari Bagel2Bagel ke Jeruk Purut hanya selemparan kolor. Abang bajaynya sampai bingung belum lima menit saya udah bilang "Stop kiri, Bang". Tau gitu jalan kaki aja.


    

Agenda berikutnya, ketemuan sama @liapicauly untuk nemenin beli kamera di ITC Fatmawati. Saya udah jalan dari Bagel2Bagel, ternyata dia masih kerja di kantornya. Akhirnya saya mampir lagi ke Toodz House, daripada mati gaya nungguin Lia sendirian di ITC. Di Toodz House, saya pesan Lychee Ice Tea dan Chilli Cheese Fries sambil baca Naked Traveler 2-nya Trinity. Sore itu Toodz House relatif sepi. Cuma ada empat meja yang terisi. Saya memilih duduk di pojok kanan dekat kasir. Sofa untuk dua orang dengan meja kecil di tengahnya. Ah enak banget suasananya buat baca buku, apalagi ditemani sayup-sayup suara merdu Adhitia Sofyan sebagai lagu latar. Yes, wishlist no.2 done! 


Kelar urusan beli kamera, Lia riweuh dan keukeuh mau nyari tas kamera yang murah. Kebetulan di toko tempat dia beli kamera ngga nemu yang harganya pas. Akhirnya secara impulsif kami pun bertolak ke Pondok Indah Mall. Muter-muter. Survey-survey. Dan untungnya ketemu tas yang dipengenin. Akhirnya hari itu ditutup dengan makan lagi. Gilee..perut karet banget ya saya, makan mulu. 



Kali ini saya dan Lia memilih makan di Pasta de Waraku. Udah lama ngga kesini. Saya pun kaget melihat menu yang semakin bervariasi. Pilihan pasta, minuman dan dessertnya lebih banyak. Akhirnya kami memesan Carbonara dan Dory Katsu Pasta. Minumannya, Lia pesan Oreo Milkshake yang endeeuus sekali, sedangkan saya cukup Cold Ocha untuk meredakan haus. Ngobrol-ngobrol sambil menyantap pasta ala Jepang dengan toping telur ayam setengah matang. Yuumm. :9 Hari itu pun kemudian ditutup dengan  menelepon Eka, yang sedang berulangtahun. 





Lieu kedua, di hari kamis minggu depannya. Saya menghabiskan setengah hari di rumah. Ada yang datang gratak-gratak, nyari barang-barang jadul dari laci dan lemari kamar saya. Ia kesenengan ketika menemukan dompet Snoopy, agenda Kerokeroppi, dan tempat pensil Patsy Duck karena ternyata dulu ia juga punya ketiga barang itu :D Dan ia makin kegirangan saat melihat agenda Pramuka. Saya pun membolehkannya membawa pulang agenda itu. Well, sebuah hari yang random tapi menyenangkan. Hanya sebentar tapi membuat mood saya happy sekali. Yruly a highlight for that day. Hehehe.. Btw, wishlist no.1 done! ;)






Sorenya, saya dan @dinadya ke Senayan City, rencananya kami akan menjajal kuliner Korea. Inilah kali pertama saya mencoba makanan negeri ginseng itu. Sedangkan bagi Dinad yang emang demen banget sama hal-hal berbau Korea, mulai dari serial, boyband dan makanannya, tentulah udah lebih dari sekali ia makan makanan Korea. Destinasi kami adalah Han Gang Restaurant. Kami memesan Dak Galbi, daging ayam yang dibumbui dengan bumbu khas Korea dan kemudian dibakar sendiri. Kami juga memesan Bibimbap yang berisi sayur. Bibimbap adalah makanan berupa semangkuk nasi putih dengan lauk diatasnya, bisa berupa sayur, daging ayam atau ikan dan telur ayam yang masih mentah. Bibimbap dihidangkan dalam mangkuk dari batu yang sudah dipanaskan. Panas dari mangkuk ini nantinya akan mematangkan telur ayam yang mentah tadi.

Sambil menunggu makanan utama datang, pelayan datang membawa delapan piring kecil berisi aneka makanan pembuka khas korea. Complimentary dari resto. Dinad cerita kalau makanan pembuka ini memang lazim ditemukan di Korea dalam jam makan sehari-hari. Jadi ibu-ibu di Korea itu saking rajinnya, hampir setiap hari memasak makanan kecil sebagai makanan pembuka. Masaknya memang dalam porsi yang kecil, tapi banyak jenisnya. Oh, jadi memang udah dari sononya ternyata. Ada Kimchi (salad khas Korea), tumisan toge dan sawi, terung, acar, tumis lidah, dan lain-lain. Wow, menarik sekali. Bisa-bisa keburu kenyang nih nyicip-nyicip makanan pembukanya doang. 



Tak lama, pesanan kami pun datang, Dak Galbi dan Bibimbap. Dak Galbi datang dalam bentuk daging ayam yang masih mentah yang sudah dibumbui dan siap dibakar, ditemani dengan sepiring selada dan bawang putih. Saya bingung ngeliat sekumpulan selada itu, lalu kemudian Dinad menjelaskan lagi. Orang Korea itu terbiasa memakan daging bakar dengan membungkusnya dalam selada dan memakannya dengan bawang putih. Setelah ayam matang, Dinad pun kemudian memeragakan cara makannya. Wah, cara makan yang unik tapi menyehatkan. Selada kan sayuran, sehat, ditambah bawang putih yang mampu membantu menjaga daya tahan tubuh. Paduan ini kemudian bisa dimakan juga dengan makanan pembuka tadi. Sensasinya seru. Hehehe.



Nah, untuk Bibimbap sengaja kami menunggu sampai agak dingin sedikit, biar lidah ngga kebakar pas makan. Cara makan Bibimbap adalah dengan mencampur semua yang ada di mangkuk. Termasuk telur ayam mentah tadi jadi, telur itu akan matang dengan sendirinya.



Kesan saya setelah mencicipi makanan Korea untuk pertama kalinya. Heemm.. saya suka sama Galbi ayamnya, next time mungkin saya akan mencoba Galbi daging sapinya. Tapi untuk Kimchi dan Bibimbap masih kurang cocok sama selera saya. Terlalu campur-campur rasanya. Hehehee.. Anyway its still a fun experience though. Thanks Dinad :)

And that is how I spent my day offs. Panjang yaa. Cape juga nulisnya...

Cemilan dan Makanan Khas Lebaran

Alhamdulillah tahun ini saya masih bisa ketemu sama bulan Ramadan dan insya Allah Lebaran dalam beberapa minggu lagi. Bulan Ramadan ini, selain menjadi bulan penuh berkah untuk memperbaiki kualitas ibadah, untuk beramal dan berbuat baik terhadap sesama, juga jadi waktu kemunculan cemilan dan makanan enak-enak :) Emang ya kalau ngomongin makanan ngga akan pernah selesai. Jadi berikut ini, cemilan dan makanan yang saya nanti-nantikan saat Ramadan dan Lebaran. Selamat menikmati :)

Kastengel Cookies

Dibandingkan dengan Nastar, Putri Salju atau Sagu Keju, untuk kue kering Lebaran, saya paling suka Kastengel. Pada dasarnya saya memang suka banget sama keju, jadi konsistenlah ya sukanya kue keju juga. Kastengel yang saya suka tentunya yang rasa butter dan kejunya berasa, bukan hanya berwarna kuning tapi rasanya didominasi rasa garam yang asin. Kalau udah ketemu Kastengel yang enak, dijamin ngga bakal bertahan lama di rumah saya, langsung dicemilin. Kadang belum sampai Lebaran udah keburu abis kuenya, makanya selalu pesan Kastengel lebih banyak buat persediaan :)



Koko Krunch Cookies

Kue kering berikutnya yang saya suka adalah kue Koko Krunch. Perpaduan renyahnya sereal Koko Krunch dan cookie coklat yang manis terpadu sempurna. Kue Koko Krunch ini juga jadi kue yang dijamin ngga bertahan lama di rumah, karena jadi kue favorit keluarga saya. Pengen belajar bikin kue-kue kering gini. Lucu kan kalau buat ngasih hadiah Lebaran buat kerabat?
  

Tumis Lidah


Selain ketupat pakai opor ayam, rendang, sayur pepaya ditambah bumbu kacang kering yang bikin menu Lebaran makin gurih, makanan yang selalu saya tunggu-tunggu saat Lebaran adalah Tumis Lidah. Lidah sapi ditumis dengan mentega, bawang putih dan bawang bombay ditambah jamur kancing. Heemm. Lezaaat.. Biasanya saya makan ini di rumah  kakaknya aki saya, Nini Ati. Tapi, beberapa tahun belakangan, dikarenakan harga lidah sapi yang semakin mahal, jadi ngga setiap tahun Nini Ati bikin Tumis Lidah. Semoga tahun ini dia bikin ya :)



Mie Ayam

Satu lagi makanan yang selalu saya tunggu-tunggu saat Lebaran adalah Mie Ayam kampung yang dijual di gerobak. Pasti heran, kenapa Mie Ayam, bukannya itu biasa aja? Nah, Mie Ayam gerobakan ini berjualan di dekat rumah adiknya eyang uti saya di daerah Palmerah. Setiap Lebaran, Mie Ayam ini selalu buka, mungkin karena yang jualan tau ya kalau Lebaran banyak tempat makan yang tutup, sedangkan banyak orang kalau selesai bersilaturahmi pasti langsung nyari makan. Biasanya saya dan keluarga besar dari Papah berkunjung ke rumah Eyang Yuyun dan Eyang Tatang ini di hari kedua Lebaran. Jadi, udah ritual tiap tahun kami makan siang Mie Ayam di Lebaran hari kedua. Mie Ayamnya juga enak walaupun tanpa dikasih mecin, tetap gurih. Yang bikin makin ketagihan adalah sambalnya yang pedasnya juara. Saya bisa nambah satu porsi lagi kalau lagi kelaperan banget.


#ngeblogramerame

*PS: Berhubung ngga pernah foto kue dan makanan favorit Lebaran, jadi saya ambil semua gambar dari Google.

Saturday, July 14, 2012

Cita-Cita Masa Kecil



Dulu waktu saya masih SD kalau ditanya sama orang apa cita-cita saya, dengan mantap saya langsung menjawab "Dokter!". Standar banget ya cita-cita masa kecilnya. :p Waktu itu saya melihat profesi dokter itu seperti penyihir yang bisa bikin orang yang sakit jadi sehat kembali seperti sediakala. Dulu saya paling suka kalau udah sakit terus dibawa ke dokter. Soalnya banyak yang bisa dimainin di ruang praktek dokternya. Hehehe. Keinginan menjadi dokter kemudian semakin kuat ketika saya mendapat giliran menjadi dokter kecil di UKS sekolah. Kala itu yang jadi dokter kecil harus ganti-gantian tiap sebulan kalau ngga salah. Seneng banget bisa jaga di UKS saat jam istirahat, lalu merapi-rapikan perban, obat-obatan sambil menunggu 'pasien'. Seringnya sih murid yang masuk UKS cuma yang pusing-pusing aja, jadi dikasih obat pusing juga selesai. Jadi, belum nyobain bener-bener jadi 'dokter'. Mungkin gara-gara cita-cita masa kecil ini ya, sampai sekarang saya menikmati banget nonton serial tv barat yang berbau medis alias kedokteran. sebut aja: Grey's Anatomy (my most fave tv series), Private Practice, Royal Pains, Mercy, sampaaii serial lawas ER. Seru liat mereka membedah, ngebelek, nyembuhin orang-orang. Kalau nonton serialnya aja sih masih berani ya liat darah, kalau beneran? Heemm...


Memasuki kelas 4 SD, saya lagi demen-demennya nonton bola, kepikiran jadi wartawan sepakbola. Gara-garanya apalagi kalau bukan karena jadi pembaca setia tabloid Bola. Ngebayangin kalau jadi wartawan yang dikirim meliput pertandingan Euro atau Liga Champion gitu, asik banget bisa ketemu langsung sama pemain-pemainnya, sekalian keliling Eropa deh. Hehehe.. Masuk ke masa SMP, sekarang nambah lagi nih bahan bacaannya, jadi majalah abege. Gadis, Kawanku, Seventeen saya baca semua. Berubah lagi cita-citanya: Maunya nanti kalau udah lulus kuliah bisa kerja di majalah, jadi apa aja gapapa deh, asaaall bukan jadi office girl, kurir atau resepsionis.


Eh alhamdulillah, cita-cita yang terakhir itu tercapai. Sambil nerusin kelas Ekstension UI, berhasil juga saya kerja di majalah. Kalau mau tau ceritanya baca postingan yang ini yaa. Dari majalah Nonton TV lanjut ke MRA Printed Media, disini saya bekerja bukan sebagai reporternya, tapi sebagai copywriter untuk media relations. Intinya sih bertanggung jawab terhadap penulisan teks promosi majalah-majalah wanita, bikin body text dan pertanyaan untuk promo kuis sampai supervisi produksi iklan radio. 'Mengenyam pendidikan' di MRA selama tiga tahun akhirnya kemudian saya pun berlabuh di kantor saya, sebuah agensi kreatif Alchemy Creative Communications yang sekarang ini. Ngga pernah nyesel tuh saya batal jadi dokter. Kalo mau jadi dokter kan mesti jadi anak IPA di SMA, ah ngga seru. Enakan juga jadi anak IPS yang bisa main sana-sini (bilang aja emang gagap biologi dan fisika). Belum lagi waktu kuliahnya yang cukup lama dan berbiaya mahal (kapan nikahnya kalo kuliah mulu). Ya, saya udah nemuin dunia baru yang lebih menyenangkan ternyata :) 

#ngeblogramerame

Wednesday, July 11, 2012

distraksi yang menyenangkan


Dalam postingan saya sebelumnya berjudul Current Wishlist, sempat saya menyinggung betapa bulan Juni ini sungguh menjadi bulan yang cukup 'se-sua-tu' bagi saya. Hectic dalam kerjaan dan lagi-lagi kegalauan dalam urusan percintaan. Oh well, galau dalam percintaan bukan cerita baru kan? :p


Bersyukur sekali saya mengalami segala ke-hectic-an pekerjaan selama sebulan kemarin. Selain jadi tantangan baru yang bikin hari-hari semakin berwarna, juggling mengatur waktu antara bikin dokumen, meeting ketemu klien bahas progress, ngundang wartawan, dan pekerjaan administratif yang rutin, ke-hectic-an kerjaan itu secara ngga langsung jadi tempat saya 'bersembunyi' dan melarikan diri dari malam-malam penuh galau.  Setiap hari lembur, pulang larut malam, sampai rumah cape, langsung tidur. Banyaknya kerjaan ini pula yang kemudian menyadarkan saya bahwa ternyata seru juga ya kerjaan saya sekarang :)





Segala kehebohan sudah dimulai dari akhir bulan Mei sebenarnya. Event peluncuran produk bumbu masak baru yang membuat sesi memasak menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Seru banget liat teman-teman media berlomba memasak dan menghias masakan yang dimasak menggunakan bumbu masak tersebut. Minggu depannya, masih dengan klien yang sama. Kali ini acara peluncuran produk baru  tersebut dilakukan secara besar-besaran dan melibatkan konsumen. Event yang diadakan di areal parkir LotteMart Kelapa Gading itu sukses dipenuhi pengunjung. Udara yang panas dan tingkat stres yang cukup tinggi mengingat banyaknya event berurutan setelah event itu, membuat saya dan teman-teman kemudian karaoke-an setelah event. Mumpung udah di Kelapa Gading yang terkenal dengan daerah karaoke, dimana nengok sini tempat karaoke, nengok sana tempat karaoke. Yaudah berangkat deh karaokean. :)

 

 

Masuk di minggu pertama bulan Juni. Lagi-lagi peluncuran produk baru, kalau kemarin produk untuk ibu-ibu, kali ini produk barunya es krim rasa buah asli yang bebas lemak dan bebas kalori untuk anak muda. Untuk menambah seru suasana konferensi pers, dibuatlah photo wall bertema pantai dan liburan di salah satu sudut venue, dilengkapi dengan properti-properti lucu hasil ngubek-ngubek pasar Asemka dan pasar pagi Mangga Dua beberapa minggu yang lalu. Ringgo Agus Rahman didaulat menjadi narasumber talkshow. And yes, he succeed enlivened the talkshow with his hilarious jokes and humble attitude. And of course we took thousand of pictures together on the photo wall at the end of the event :D *lebay





Event berikutnya di minggu kedua Juni. Kali ini, memperkenalkan kampanye pentingnya kebersihan dan perawatan tiga ruang utama dalam rumah (dapur, kamar mandi dan ruang keluarga) untuk mewujudkan kesehatan keluarga. Produk perlengkapan membersihkan rumah ini sungguh inovatif, saya  bengong-bengong sendiri ngeliat kemampuan produk tersebut dalam membersihkan debu dan kotoran. Kebetulan yang jadi kliennya salah satu genggong SMP saya, dulu nulis buku curhat bareng-bareng, jadi, bisa langsung klop. Walaupun banyak banget acara yang diadakan oleh brand-brand lain hari itu, alhamdulillah cukup banyak media tier satu yang dateng ke event kami :)


 


Selang jeda seminggu, tepatnya di akhir Juni ada dua event yang diselenggarakan. Pertama kampanye berbagi kebaikan dengan donor darah yang sekaligus memperingati hari donor darah sedunia. Sampai sekarang, saya belum jodoh sama jarum suntik, alias belum pernah donor darah. Ada aja halangannya, mulai dari hemoglobin yang rendah karena kurang tidur, tensi darah rendah. Nah, kebetulan pas event kemarin, saya baru kelar kedatangan tamu bulanan. Positif ngga bisa donor darah lagi :(

 


Btw, acara kali ini juga cukup seru, karena lagi-lagi ada ilmu baru yang didapat, tentang manfaat dari donor darah. Tau ngga kalau donor darah itu bisa membantu menurunkan berat badan lho. Sekali menyumbangkan darah mampu membakar 600 – 650 kalori, sama dengan jumlah kalori yang terbakar untuk 45 menit berlari di atas treadmill! Menakjubkan! Donor darah juga bisa memberikan dampak psikologis yang sangat positif, yaitu kebahagiaan. Tau kalau kita udah menyumbangkan sesuatu yang sederhana namun sangat berharga untuk menyelamatkan nyawa orang lain menimbulkan rasa bahagia yang jauh lebih besar dari apa yang sudah kita berikan. That's why every blood donor is a hero. Heemm.. cocok buat nyembuhin galau nih donor darah. Hehehe. Kliennya produk plester, jadi kalau selesai donor darah, plester dengan desain lucu-lucu itu bisa kita dapat.





Event terakhir yang sekaligus menutup rangkaian event saya bulan Mei-Juni ini adalah Island Getaway ke Pulau Pantara, salah satu pulau cantik yang berada dalam gugusan terluar Kepulauan Seribu. Uniknya, pulau ini punya ombak yang tenang dan tiga warna air laut saking bersihnya. Selama dua hari satu malam, sabtu dan minggu, saya dan mba Emyr menemani dua belas teman-teman media yang beruntung terpilih untuk ikut meliput sambil liburan singkat kesana. Kliennya produk es krim rasa buah asli untuk anak muda tadi, mereka bikin kompetisi foto di facebook. Seratus lima puluh orang dengan foto paling kece saat mengonsumsi es krim, terpilih jadi yang beruntung menikmati liburan gatis. Event ini jadi salah satu event yang saya tunggu-tunggu, kapan lagi ya kan kerja sambil liburan. Terus kesempatan oke juga ke pulau Pantara yang memang belum pernah saya datangi.


 


Perjalanan dari Marina Ancol sampai ke pulau Pantara ditempuh selama dua jam. Untungnya ombaknya tenang, jadi ngga ada yang mabuk laut. Saya sih akhirnya tidur aja, selain emang karena kurang tidur, demi mencegah mabuk laut juga :p Sampai sana saya terkagum-kagum sama kebersihan laut dan pantainya. Benar, warna air lautnya tiga! Aaah... kece! Sibuk menemani teman-teman media, membuat saya dan mba Emyr ngga sempet berenang dan bermain-main di laut yang bersih itu. Tapi yang penting kaki udah napak ke pasir pantai. Celup-celup air laut juga udah. Sedihnya kami ngga kebagian liat sunset karena pada saat itu lagi sibuk nyari kamar mandi buat mandi. Ceritanya, di pulau itu banyak cottage yang rusak dan ngga bisa buat diinepin. Yaudah ditempatkanlah kami tidur di 'barak' bersama sekitar empat puluh orang lainnya yang kebanyakan cowok-cowok. Di 'barak' yang dulunya bekas klub itu, hanya ada toilet wc aja, ngga ada shower. Makanya repot kan kalau mau mandi.


 

Kehebohan ngga berakhir disitu. Di era canggih seperti sekarang ini, tentulah keeksisan menjadi prioritas. Makanya, semua yang berangkat ke pulau harus memakai gelang RFID (Radio Frequency Identification), jadi semua aktivitas di pulau, mulai dari makan siang, makan es krim, foto di photobooth langsung bisa di-share ke akun sosial media. Cenggih! Sebagai puncak acara di hari Sabtu, kami berkesempatan menyaksikan private concertnya Flight Facilitites, duo DJ asal Australia. Bayangin ya, malam-malam, party di pinggir pantai, ditemenin sama teman-teman baru yang super seru. So much fun! Kenapa saya bilang teman-teman baru yang super seru? Karena banyak agency yang meng-handle klien es krim ini, mulai dari event organizer, digital agency, advertising agency sampai media buyingnya. Baru kenal dan ketemu di project ini, tapi bisa langsung deket. Seru!

 



Hari kedua di pulau Pantara, saya dan mba Emyr menyempatkan untuk berenang pagi-pagi sebelum yang lain bangun. Serasa berenang di private pool. Terus main-main dan leyeh-leyeh di pantai. Abis makan siang baru siap-siap pulang. Ke Jakarta kami kembali.


This is what i called sebuah distraksi yang menyenangkan. Saya survived dan berhasil melewati semua tantangan kerjaan itu. Oke, kalau tantangan kerjaan bisa dilewati dengan baik, tentunya tantangan galau mesti bisa dilewati dengan baik juga dong yaa. Meskipun mulai hari ini sampai bulan puasa nanti, saya udah ngga punya event yang harus disiapkan, hanya tinggal mengerjakan report bulanan dan report-report event kemarin. Doakan saja semoga saya sukses melewati masa galau ini dengan senyum paling tulus dan penuh kebahagiaan ya, teman-teman. Ganbatte! *pasang iket kepala* 



Friday, July 6, 2012

Sekilas Cerita Tentang Mamah


Saya lahir dari rahim seorang wanita bernama lengkap Natalia Madelenny 26 tahun 9 bulan yang lalu. Dalam perjuangan menahan mulas dan sakit yang tidak sebentar. Kalau tidak salah hampir satu hari satu malam, ia merasakan mulas-mulas menantikan saya keluar dari rahimnya. Selama 26 tahun 9 bulan pula ia dengan penuh kasih sayang merawat dan membesarkan saya hingga sekarang. Sedari saya kecil dengan sabar dan telaten mamah memberi saya makan, dulu saya memang terkenal sebagai anak yang susah makan. Segala cara dilakukan oleh mamah agar saya mau makan. 

Beranjak remaja, sampai sekarang bahkan, saya dan mamah seringkali terlibat adu mulut. Penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah rasa keingintahuan mamah yang sangat besar terhadap kegiatan anak-anaknya. Mirip kaya diinterogasi polisi kalau udah ditanya-tanya sama mamah. Dibalik ke-kepo-annya yang terkadang mengganggu itu, saya sadar itulah bentuk kasih sayang dan perhatiannya terhadap suami dan anak-anaknya. 




Mamah selalu ngga mau ketinggalan cerita hidup anak-anaknya. Kadang-kadang kalau anak-anaknya lagi baru pulang kerja, dia nyamperin ke kamar kami terus nanya deh "so how was your day?" atau pertanyaan yang saat ini seringkali ia tanyakan kepada saya "so how's your love life?". Mungkin mamah sudah ingin menimang cucu ya. Sabar ya, mah. Doakan saja anaknya cepat bertemu jodohnya ya :)

Mamah Lenny itu orangnya supel dan rame banget. Meskipun baru berkenalan dengan orang baru, kalau klik, bisa langsung cerita macem-macem dia. Karena kebawelannya itu pula ia bisa berhubungan baik dan dekat sama sahabat-sahabat dan pacar anak-anaknya. Kebiasaan mamah yang unik adalah selalu ingat ulang tahun orang. Tak pernah lupa ia mengucapkan ultah ke orang-orang yang ia kenal, bahkan ke sahabat anak-anaknya. Sampai-sampai ketika kemarin sahabat saya Eka ulang tahun, mamahlah yang mengingatkan saya untuk memberi ucapan selamat. Astagah :)) 



Yang saya kagumi dari mamah, walaupun sedari dulu ia adalah wanita bekerja, namun ia tetap menomorsatukan keluarga. Tak pernah ada dalam agendanya kumpul-kumpul bersama teman setelah jam pulang kantor. Pulang ya pulang, kembali ke rumah, mengurus keluarga. Saya dan adik saya pun tak pernah merasa kekurangan kasih sayang dari beliau. Hubungan kami selalu hangat meskipun sering diselingi oleh adu mulut :p Mamah jadi 'temen berantem' sekaligus temen cerita-cerita saya.

Nulis ini jadi sedih, keinget banyak banget hal-hal yang udah ngecewain dan bikin kesel mamah. Dear mom, I can't ask for a better mother. Thank you for always be there for me. Semoga mamah masih sehat dan bisa menyaksikan saya dan Dianty menikah dan memiliki anak nantinya. I love you, mom :')

#ngeblogramerame

Review Film Favorit - Seri Harry Potter

Setelah mengulas makanan, buku, tempat hangout, timnas Euro dan grup band favorit, kali ini giliran review film favorit yang jadi tema #ngeblogramerame jumat lalu. Iya, ngaku, saya telat lagi posting #ngeblogramerame :p Bisa dibilang saya seneng nonton film. Film-film yang saya suka sebagian besar bergenre romantis, komedi romantis, olahraga, action, beberapa kali bahkan saya terkagum-kagum nonton film-film yang bikin mikir. Beda rasanya kalau abis nonton film-film yang bikin mikir. Berasa kepintaran meningkat beberapa derajat. 

Tapi setelah dipikir dan dipertimbangkan, saya itu sebenernya suka banget nontonin versi layar lebar dari novel Harry Potter. Khatam baca novelnya, khatam pula saya menonton filmnya. Pertama kali nonton selalu di bioskop kalo Harry Potter. Berkali-kali ditayangkan ulang di tv swasta saya juga ngga pernah absen nonton. Kalau lagi ngga ada kerjaan di akhir pekan, iseng saya nonton lagi Harry Potter. Nyandu. Banyak yang bilang kalau film hasil saduran dari novel itu pasti ngga sebagus novelnya. Ya iya juga sih, soalnya kan imajinasi orang-orang beda-beda. Tapi menurut saya, film Harry Potter sudah cukup mampu kok merepresentasikan isi dari novelnya. 


Ketujuh novel Harry Potter dibuat dalam delapan film. Judul filmnya sama dengan judul novelnya. Buku terakhir berjudul Harry Potter and The Deathly Hallows dibuat dalam dua bagian film, saking banyaknya adegan penting yang mesti ada dalam film. Inti cerita dari kedelapan film ini tentulah menceritakan kehidupan si Harry Potter. Bagaimana cerita berawal saat kedua orang tua Harry Potter meninggal karena dibunuh oleh Lord Voldemort ketika Harry masih bayi. Voldemort sendiri berusaha membunuh Harry, namun kutukannya berbalik mengenainya dan membuatnya hancur menjadi makhluk yang hidup segan mati pun tak mau. 


Harry baru menyadari bahwa ia memiliki kemampuan sihir ketika berumur 11 tahun. Ketika itu ia tinggal di lemari bawah tangga di rumah keluarga kakak mendiang ibunya. Selama ini keluarga kakak ibunya selalu menutup-nutupi jati diri Harry yang sebenarnya. Namun akhirnya pada suatu hari ia berhasil membaca surat undangan untuk bersekolah di sekolah sihir Hogwarts, yang selama ini selalu disembunyikan oleh tante, om dan sepupunya. Dan dimulailah petualangan Harry dalam mencari jati dirinya dan membalaskan dendam kematian orangtuanya kepada Lord Voldemort. Bersama kedua sahabatnya Ronald Weasley dan Hermione Granger, Harry melewati tahun-tahun sekolahnya dengan kejadian-kejadian yang tak terlupakan. Kalau diceritain disini semuanya ngga bakal kelar-kelar, jadi mending langsung nonton filmnya aja ya.


Harry Potter diperankan secara ciamik oleh Daniel Radcliffe, aktor teater asal Inggris, sedangkan dua sahabatnya, Ronald Weasley oleh Rupert Grint dan Hermione Granger diperankan oleh si cantik Emma Watson. Ketiga aktor dan aktris ini begitu pas memerankan Harry dan dua sahabatnya. Mereka bertiga pun seakan ikut tumbuh bersama Harry Potter. Kita bisa lihat pertumbuhan mereka mulai dari masih anak kecil di film Harry Potter pertama sampai mereka remaja di film Harry Potter yang terakhir. 


Sepanjang seri film ini, imajinasi kita diajak berkelana bebas. Menyaksikan hal-hal yang mustahil, tapi mampu terjadi di dunia sihir. Sampai sekarang saya masih kagum pada tim produksi film yang berhasil menerjemahkan imajinasi J.K Rowling kedalam filmnya. Mulai dari setting sampai segala tetek bengek dunia sihir. Bisa pas bener dengan yang saya bayangkan. Kadang saya suka berkhayal bodoh kalau sekolah sihir Hogwarts itu beneran ada. Membayangkan peron 9 3/4 sebagai pintu masuk ke Hogwarts beneran ada di stasiun Kota. Hehehe. Seru kali yaa...

#ngeblogramerame