Keharusan melakukan tes alergi pasca-operasi sinus, membawa saya ke RS Pusat Pertamina di hari rabu pagi sebulan yang lalu. Mengantri untuk mendaftarkan diri, membayar, menunggu giliran dokter dan menunggu hasil tes membuat saya akhirnya memanfaatkan waktu untuk mengamati orang-orang di sekitar saya.
Ketika itu saya, mencoba menebak sakit apa mereka hingga mereka berada di ruang tunggu dokter bersama dengan saya, membayangkan bagaimana kehidupan sehari-hari mereka, dan sampailah ketika saya membayangkan bagaimana perjuangan mereka dalam menjalani hidup. (yup, saking lamanya nungguin dokter, khayalan saya berlari-larian ke mana-mana).
Ketika itu saya, mencoba menebak sakit apa mereka hingga mereka berada di ruang tunggu dokter bersama dengan saya, membayangkan bagaimana kehidupan sehari-hari mereka, dan sampailah ketika saya membayangkan bagaimana perjuangan mereka dalam menjalani hidup. (yup, saking lamanya nungguin dokter, khayalan saya berlari-larian ke mana-mana).
Dan tiba-tiba, terngiang kata-kata dari teman kantor saya saat presentasi proposal beberapa waktu lalu, 'Everyone has their own battlefield'. Hidup ini bagaikan medan perang. Setiap orang memanggul senjatanya, siap menerjang musuh yang menghalangi tujuan mereka. Tak selalu mulus, terkadang bahkan diperlukan strategi bergerilya. Setiap orang punya perjuangan hidupnya masing-masing dan perspektif masing-masing orang terhadap berat atau ringannya perjuangan tersebut ternyata bisa sangat subjektif.

Semua orang hidup dengan perjuangannya masing-masing, tak ada yang bisa mengukur sebesar apa perjuangan dan pengorbanan yang mereka hadapi. So, stop judging. Setiap orang punya alasan dibalik setiap tindakan yang mereka lakukan. Lihatlah lebih dekat, lebih dalam, lebih bijaksana.
PS: postingan minggu malem kok ya 'dark' amat gini siih yaa :|
No comments:
Post a Comment