Friday, May 16, 2014

setahun yang lalu

16 Mei 2013..

Tepat setahun yang lalu, hari kamis malam pukul sembilan belas lewat tiga puluhan, di sebuah rumah makan yang menyajikan makanan khas Aceh di bilangan Ahmad Dahlan, Jakarta. 

Saya tergesa-gesa memasuki rumah makan itu, langsung menghampiri meja di sudut ruangan. Di sana, ia, seorang pria berkulit putih dengan rambut agak jambul, bertubuh agak gempal memakai polo shirt coklat dengan garis oranye tipis di kerah duduk sambil memainkan i-Phonenya. 

Saya pun kemudian duduk dan membuka obrolan "Hallooo.. aduuh.. Maaf ya telat. Padahal kantor gue deket.. MetroMininya ditungguin ngga lewat-lewat deh. Jalan sampai lampu merah, ngga ada juga. Akhirnya ngojeg deh..maaf ya bau ojeg niih.." 

Ia hanya tertawa lebar, entah mengapa senyumnya sumringah sekali malam itu. Beda dengan yang biasa saya lihat setiap pagi di kereta. Malam itu, ia begitu berseri-seri. Saya sadar, ternyata ia sama-sama menantikan sesi makan malam itu. Waah, deg-degan yang saya rasakan sedari siang tak sia-sia ternyata :) 

Ayam tangkap, nasi putih dan mie aceh menjadi saksi obrolan hangat kami. Demi menutupi kegugupan, saya jadi tak bisa berhenti bicara, apa saja ditanyakan, apa saja diceritakan dan diutarakan. Mulai dari makanan sampai tempat liburan. Ia pun menanggapi dengan antusiasme yang sama. Hingga makan malam itu usai, kami 'hanya' berbincang seru, perbincangan yang sangat nyaman seolah kami sudah saling mengenal bertahun-tahun lamanya. Menyenangkan! Saya lupa kapan terakhir kali saya menikmati sesi makan malam semenyenangkan itu. Tak heran jika tiba-tiba sebuah ekspektasi terbersit dalam pikiran saya, yang kemudian segera saya tepis, otak saya berkata "Jangan ge-er dulu, ini belum apa-apa".. 

Sesi makan malam itu pun kemudian harus berakhir ketika waktu menunjukkan pukul sembilan lewat. Ia bersikukuh membayari makan malam kami saat itu. Dalam perjalanan pulang, melewati daerah Kartika Utama, Pondok Indah, di dalam taksi burung biru, tiba-tiba saja ia menyandarkan kepalanya di bahu saya.

Terkejut dan mencoba tenang, saya berusaha sebisa mungkin meredam rasa deg-degan dan geli-geli di perut. Kata orang begitulah rasanya ketika kupu-kupu lagi terbang dalam perut. Hihihihi.. Keringat mengucur pelan di dahi, saya berusaha sekuat tenaga untuk tetap tenang. Padahal sih dalam hati udah dag-dig-dug ngga karuan. Eh, pas ditengok dianya tidur dengan tenangnya. (bahu saya empuk banget apa ya sampai bisa tidur gituu? :p) 

Sejak malam itu, sejak ia menyandarkan kepalanya di bahu saya
Sejak saat itu, sejak saya sampai rumah dan mengupdate status twitter sambil mengucap syukur dan tersenyum lebar 

Mungkin memang sudah jalannya, ketika teman naik kereta kami membatalkan keikutsertaannya dalam makan malam, yang akhirnya membuat kami 'terpaksa' menghabiskan malam berdua

Mungkin memang sudah jalannya, ketika perbincangan dalam Whatsapp dan BBM dengan panggilan "Bebeeeeb" kemudian berlanjut menjadi janji temu untuk makan dan nonton bioskop

Mungkin memang sudah jalannya...

a year goes by and many years will come..

Meskipun tanpa deklarasi, saya dan kamu sepakat menjadikan hari ini, setahun yang lalu, menjadi sebuah titik awal, lembaran baru, dan coretan manis di buku cerita saya dan kamu.. 

the familiar feeling, that felt from that day..
that comfortable feeling, that remains the same until now 
the love that grows ever since 

a year goes by and many years will come.. 

16 Mei 2014 

Tak ada makan malam dengan lilin. Tak ada selebrasi dengan wine. Hanya saya yang berbaring seharian sambil menulis blog di tangerang selatan dan ia yang bekerja hingga malam di jakarta selatan. Kami cukup berbincang melalui Line..

Dear you, terima kasih sudah menemaniku mengunjungi dokter tadi pagi dan berbagi Rustica Smoked Chicken with Cranberry Sauce Sandwich favoritmu. Terima kasih sudah membuatku menahan mesem-mesem seharian, menunggu kamu sadar kalau hari ini hari kita. Hehehehe.. 

It's been a great year, Ebub! I can not wait to grow old with you..
Let's get through the good and the bad times together
Happy anniversary, Kesayanganku.. :* :* :*

(dan mengalunlah lagu... "Cause I don't wanna lose you now I'm lookin' right at the other half of me. The vacancy that sat in my heart Is a space that now you hold. Show me how to fight for now And I'll tell you, baby, it was easy Comin' back here to you once I figured it out. You were right here all along.  It's like you're my mirror My mirror staring back at me. I couldn't get any bigger With anyone else beside of me And now it's clear as this promise That we're making two reflections into one 'Cause it's like you're my mirror My mirror staring back at me, staring back at me...")

Wednesday, April 30, 2014

sebuah langkah kecil

April 20, 2014

this is it..this is the day..
the day when two family meets
the day when I said yes to his proposal..
..officially

Dari semalem tidur udah ngga tenang ya. Kebangun-bangun mulu dan kepikiran segala macam. Sambil nginget-nginget apa lagi yang belum, apa lagi yang lupa disiapin. Sampai akhirnya saya baru bangun jam 6.15, kelewatan sholat Subuh dan si make up artist pun udah keburu datang. Buru-buru mandi sambil nunggu giliran rambut dan muka dipoles biar (makin) caem. 

Kelar poles-memoles, saya final check angsul-angsul, ngecek catering, beresin meja console (meja pajangan buat foto-foto saya dan Ajie), ganti baju, nyambut om, tante, pakde, bude yang udah datang dan nelpon-nelponin yang belum datang. Setelah semua beres, baru deh saya telpon Ajie untuk jalan dari rumahnya (maklum rumahnya lumayan dekat dari rumah saya, jadi ya nunggu semua beres di rumah saya, baru aman buat dia jalan). 

Dan datanglah ia bersama sebagian dari keluarga besarnya. Saya ngga liat secara langsung pas dia datang gimana, karena saya 'diumpetin' di kamar saat itu.. hehehhe.. Duh tangan dingin, deg-degan ngga kelar-kelar. Ini lamaran aja begini rasanya ya. Gimana ntar ijab kabul? :D anywaaayy long story short.. akhirnya saya dipanggil keluar..

And there he is. Handsome as always. Wore the blue Batik. Seating in front of me. Dan dalam hati saya mengucap "hello, my future husband" (Cheesy? I know!!!)



Then, I said YES!


Lamaran diterima, kemudian acara pun berlanjut dengan pemberian peningset dan hantaran, pembacaan doa, makan siang sambil silaturahmi dan foto-foto. Yeaayy nasi liwet masak sendiri di dapur catering banyak yang bilang enak. Senangnya pun jadi makin tambah pas tau obrolan antar keluarga udah langsung nyambung, lalu menemukan banyak kebetulan, misalnya tiba-tiba si ini kenal sama si tante itu, ternyata si ini mantannya sepupu, dan lain-lain. Dunia memang sempit ya? Atau kitanya aja kegedean? :p Sekitar jam 1-an, rombongan keluarga besar Ajie pun pulang dari rumah saya.




Alhamdulillaaaahh..the engagement went well and smooth..


So, let's start the countdown, shall we, Ebub?



Note: baca blognya sambil dengerin lagu Telling The World-nya Taio Cruz ya ;)

Disclaimer: This blog is not dedicated to write all the details about our wedding preparation. Jadi kalau ada capeng-capeng yang mau minta rundown detail lamaran, nanya-nanya vendor nikahan, penasaran siapa yang bisa moles saya jadi (makin) caem di sini, siapa fotografernya, atau bahkan mau transfer dana buat nambah-nambah bayar catering kami, boleh banget contact saya di tiany.utamidewi@gmail.com ya. 

Toodles,
-Tiany-

Saturday, April 19, 2014

sebuah ekspektasi

Cerita manis dari Commuter Line jurusan Pondok Ranji - Kebayoran, yang dinikmati dengan santai, dijalani sederhana dengan spasi dan penuh ekspektasi ini, sanggup menjalin rasa, merajut asa, tawa dan bahagia selama empat puluh empat minggu terakhir.



Dan sekarang, semua perasaan membanjiri jiwa dan raga. Senang, deg-degan, panik, bercampur jadi satu. mengukir senyum 'mesem-mesem' sedari pagi. Semua terasa. Di penghujung akhir pekan panjang ini, sebuah doa terpanjat, sebuah harap terucap agar semua berjalan lancar esok hari, dan hari-hari setelahnya.

Sebuah ekspektasi kebahagiaan tatkala kami memulai langkah kecil untuk satukan mimpi bersama.
Sampai ketemu, Ebub, yang ganteng ya besok :*