Sunday, June 23, 2013

cuplikan kebahagiaan



Tentu udah sering kita dengar kata 'bahagia' atau in English 'happiness'. Tapi apakah kita benar-benar tau apa sebenarnya definisi dari kata 'bahagia' itu? Gimana dan sejauh mana sebuah kondisi bisa dibilang bahagia sebenarnya tergantung masing-masing orang. Ada yang mengukur kebahagiaan ketika berhasil membeli sepasang high heels dengan alas berwarna merah, atau tas dengan logo huruf C ganda. Ada juga yang bahagia ketika mendengar dengkuran seorang yang dicintai saat berbaring disampingnya, atau ketika berhasil buka puasa bersama keluarga di hari pertama bulan Ramadhan. Begitu banyak definisi kebahagiaan. Dan setiap orang memiliki definisi dan ukuran kebahagiaan yang berbeda. Sangat-sangat subjektif.

Ide untuk menulis tentang kebahagiaan ini tercetus setelah beberapa bulan yang lalu saya mengalami momen-momen yang kurang menyenangkan. Saat itu hidup saya terasa datar sekali. Bahkan cenderung menyebalkan, tiap hari cranky rasanya. Padahal jadwal tamu bulanan masih jauh. Mencoba melarikan diri dari kedataran dengan melakukan hal-hal yang saya sukai, mulai dari jalan-jalan sendirian, baca buku, nyalon. Hasilnya ya terhibur sih dikit, badan enak sih, tapi ya gitu datar aja. Mencoba cara lain, berkumpul dan makan bareng dengan teman-teman, ketawa-ketawa, tapi setelahnya gitu aja. Lagi-lagi datar.

Namun, tak disangka kedataran saya berubah ketika iseng di suatu malam saya melakukan Yoga sebelum tidur. Maksudnya biar tidurnya bisa nyenyak. Nah, biasanya saat sesi terakhir Yoga, ada waktu meditasi untuk berpikir mengenai hal-hal yang menyenangkan sambil tersenyum. Dan seketika bermunculanlah dalam benak saya hal-hal sederhana yang ternyata menjadi momen-momen yang menyenangkan. Saat saya melihat wajah mamah papah yang sumringah tau anak sulungnya udah sampai rumah jam 8 di jumat malam dan bukan pulang malam menjelang dinihari seperti biasanya. Saat saya memanaskan nasi dan bikin ayam panggang dadakan bareng papah. Saat saya 'ngobrol' dengan yang teristimewa  menjelang tidur. As simple as that, I've found my happiness. Tiba-tiba menjalar kehangatan di dalam hati. Dan senyum yang tadinya dibuat-buat karena lagi meditasi, berubah jadi senyum beneran yang makin lebar.

Apakah momen menyenangkan itu bisa jadi sebuah kebahagiaan? Tentu saja bisa. Menurut saya, kebahagiaan itu muncul ketika kita sudah bisa berdamai dengan diri sendiri, baik dari pikiran, jiwa dan juga raga, merasa bahwa ini cukup. Dan akhirnya saya sadar, kalau terkadang kebahagiaan itu tak perlu dicari. Ya, kaya yang saya alami tadi. Ternyata hanya butuh mengubah mindset aja untuk bisa ngerasain yang namanya bahagia. Jadi sekarang, kalau memang perasaannya lagi datar ya nikmati aja. Nanti kebahagiaan itu yang akan menemukan kita, bahkan dalam cara yang mungkin ngga kita sangka-sangka. Tapi kalau mau tetep dicari, coba aja counting your blessing setiap malam sebelum tidur, it works for me. Atau dengan melihat sekeliling lebih seksama, tanpa sadar tiba-tiba kita bisa sadar kalau hal-hal kecil bisa jadi hal yang bikin happy.

Sebagai penutup, mengutip quote dari novel Ika Natassa berjudul Antologi Rasa "Well, in the end you just gotta pick your happiness". Jadi, ya jalani aja hari-hari kaya biasa, nikmati semua rasa yang ada di dalamnya, sugestikan dan yakini dalam hati, that eventually we will live happily ever after.


mereka bicara soal bahagia: 

Bahagia itu perihal memberi. Berikanlah apa yang bisa membawa kebahagiaan bagi orang lain. Sisanya, kebahagiaan akan menemukan kita. Happiness only real when it shared - Lia Picauly

Get paid for doing what you really like - Kunti Ulima

Berhasil mendapatkan sesuatu di atas ekspektasi - Ajie Prabawa Ganie

To do, to have, to give, to live, to say, to be what YOU truly wanted - Roget Lukita

Mencapai impian-impian hidup dari segala aspek. Baik keluarga, asmara, pendidikan, pekerjaan dan aspek-aspek lainnya. - Dinadya Rahma

A state of being grateful at the moment, not wanting more or change - Riri Maulidina

Happiness is when you can feel free to be yourself - Dmaz Brodjonegoro

Do something what I love (having my own baby & children's clothing label and a corner with a sewing machine, ribbons, buttons and stuff) - Indi Adisti

Hakuna Matata. Everything is okay - Riri Sekarsari

Being with my loved ones and do all the fun and silly things together - Egin Regina

Titik dimana kita bisa menjalani hidup sedemikian rupa, dimana kita masih bisa bersyukur - Pongky Parsaoran

Segala sesuatunya udah lebih dari cukup, mensyukuri apa yang kita punya - Derry Ruviardi

Happiness is a state of mind. Saat kita merasa cukup. Segala sesuatu di sekeliling kita, di hati kita. Dan kita merasa this is enough, hati jadi tenang. - Lulu Savitri

Kita yang tahu dan kita yang buat - Anggabegood

Ketika orang terdekat ada di sekitar kita - Eddy Sofyan


So, what is your definition of happiness, guys?

Monday, June 10, 2013

sekarang lagi ada..

..yang bikin mesem-mesem pas ngecek handphone
..yang sering ngirimin stiker Line unyu
..yang suka kepo nanyain lagi di mana
..yang bikin semangat bangun pagi
..yang nyemangatin dari jauh kalau lagi lembur
..yang nemenin makan gragas 
..yang dikhawatirin dan dipikirin selain kerjaan
..yang nemenin ngobrol di jalan pulang
..yang bisa digigit gemes lengan montoknya
..yang megangin tangan pas nonton di bioskop
..yang suka nyiumin kening dan ubun-ubun
..yang enak buat dipeluk
..yang suka ninggalin tidur padahal lagi ngobrol seru
..yang dikangenin rauwisuwis


sekarang lagi ada kamu yang bikin aku seneng. 
jangan pergi ke mana-mana dulu ya.

nikmati santai, tanpa banyak janji, sederhana dengan spasi, penuh ekspektasi.

sampai ketemu besok pagi :)

Monday, May 20, 2013

things that i miss...



a kiss on a forehead
beach
'butterfly on a stomach' feeling
airport
packing for holiday
having a 'me-time' at Toodz House
watching marathon dvd tv series
auntie anne's pretzel
create sets on polyvore
payday
blogging with Nge-Blog Rame-Rame people
muay thai
falling in love

the battlefield

Keharusan melakukan tes alergi pasca-operasi sinus, membawa saya ke RS Pusat Pertamina di hari rabu pagi sebulan yang lalu. Mengantri untuk mendaftarkan diri, membayar, menunggu giliran dokter dan menunggu hasil tes membuat saya akhirnya memanfaatkan waktu untuk mengamati orang-orang di sekitar saya.

Ketika itu saya, mencoba menebak sakit apa mereka hingga mereka berada di ruang tunggu dokter bersama dengan saya, membayangkan bagaimana kehidupan sehari-hari mereka, dan sampailah ketika saya membayangkan bagaimana perjuangan mereka dalam menjalani hidup. (yup, saking lamanya nungguin dokter, khayalan saya berlari-larian ke mana-mana). 


Dan tiba-tiba, terngiang kata-kata dari teman kantor saya saat presentasi proposal beberapa waktu lalu, 'Everyone has their own battlefield'. Hidup ini bagaikan medan perang. Setiap orang memanggul senjatanya, siap menerjang musuh yang menghalangi tujuan mereka. Tak selalu mulus, terkadang bahkan diperlukan strategi bergerilya. Setiap orang punya perjuangan hidupnya masing-masing dan perspektif masing-masing orang terhadap berat atau ringannya perjuangan tersebut ternyata bisa sangat subjektif.

Tiba-tiba lampu Blackberry saya berkedip, ada pesan masuk. Teman saya, Lulu, mengabari saat itu juga, sepulang dari meeting di daerah Fatmawati menyaksikan seorang pria terjun bebas bunuh diri dari jembatan tol dan jatuh hanya beberapa meter di depan mobil kantor. That's creepy. Saya pun langsung mengecek Twitter untuk mencari beritanya. Benar saja @detikcom segera melansir berita tersebut. Dan kemudian terngiang kembali soal medan perang. Orang tersebut sudah lelah berjuang. Ia menyerah. Sudah sebesar apa perjuangannya melawan musuh tak ada yang tau. Ia memilih mati.

Semua orang hidup dengan perjuangannya masing-masing, tak ada yang bisa mengukur sebesar apa perjuangan dan pengorbanan yang mereka hadapi. So, stop judging. Setiap orang punya alasan dibalik setiap tindakan yang mereka lakukan. Lihatlah lebih dekat, lebih dalam, lebih bijaksana. 

PS: postingan minggu malem kok ya 'dark' amat gini siih yaa :|

Tuesday, January 1, 2013

Saya, 10 Tahun Lagi

Tema #ngeblogramerame kali ini bikin saya teringat sama pertanyaan yang sering terlontar saat wawancara kerja. How do you see yourself in ten years? 




Ok, berkhayal dimulai dari sekarang.

Kalau dikasih umur panjang, sepuluh tahun lagi usia saya udah mendekati kepala empat. Heemm. Sepertinya di usia segitu bayangan saya udah punya suami dan seorang anak perempuan yang manis. Kami tinggal di rumah kecil tapi nyaman di daerah sub-urban. Rumah tersebut dibeli dari KPR hasil tabungan saya dan suami. 

Saking doyannya jalan-jalan, ada pos keuangan khusus dalam keluarga kecil saya, yaitu pos jalan-jalan. Setidaknya sekali dalam dua bulan, keluarga kami bisa jalan-jalan mengeksplor negeri, keluar ibukota. Kegiatan setiap weekend kalau ngga keluar kota, juga bukan pergi ke mall tapi keliling kota, piknik di taman, keliling museum, jalan-jalan di pusat-pusat kebudayaan. 

Sepuluh tahun lagi, setelah kenyang mengembara melihat dunia, saya akan menjadi seorang Ibu rumah tangga yang sekaligus juga berwiraswasta. Kenapa Ibu rumah tangga? Karena saya ingin fokus membimbing mengurus anak, menemaninya dalam proses tumbuh kembang, sekaligus ada di rumah kalau suami pulang kantor. Tapi juga ngga mau jadi Ibu rumah tangga aja. Saya tetap bekerja dari rumah, buat aktualisasi diri dan biar ngga bosan. Kerjaan di rumah, kebayangnya sih, misalnya terima pesenan bikin kue atau bikin makanan, menyambi jadi penulis lepas, atau bisa juga jadi guru di TK yang lokasinya dekat rumah. Diusahakan pekerjaannya yang tidak terlalu menyita waktu seharian, biar tetap ada waktu untuk keluarga.

Baiklah segitu dulu berkhayalnya. Jadi kita lihat saja 10 tahun lagi, akan seperti apakah saya? Semoga saya diberikan umur panjang ya..

#ngeblogramerame

the-so-called new year's resolutions



Maksudnya nulis resolusi di sini biar tahun depan insya Allah bisa dicek 
mana yang udah tercapai, mana yang belum.
Semoga tak hanya jadi the 'warm-warm chicken shit' resolutions ya.
So, here it goes..


makin rajin beribadah 
makin rajin bersyukur 
makin sabar dan ngga cepat emosian terutama sama orang tua
berpikir positif
lebih banyak ketawa daripada galau
menapakkan kaki untuk pertama kalinya di pulau Sumatera dan Sulawesi
semua rencana jalan-jalan tercapai
benerin kamera SLR jadul, asah kemampuan motret lagi
olahraga at least seminggu dua kali
kerja lebih cepat dan lebih teliti
ngga nunda-nunda kerjaan gara-gara ngga ada mood atau inspirasi 
kurangi jatah nasi di tiap waktu makan terutama malam 
jajan sore at least seminggu sekali
kurangi makan enak, nabung lebih banyak
kurangi penggunaan kartu kredit, lunasin semua 
bangun lebih pagi tiap hari, ke stasiun naik angkot instead of ojeg 
menyelesaikan semua draft postingan di blog ini 
menyelesaikan semua cerita jalan-jalan selama 2010 - 2012 di blog satunya
masak makanan Indonesia at least tiga bulan sekali 
baca buku at least sebulan dua buku 
bisa jahit
bisa nyetir

Ok, resolusinya banyak. Selamat datang 365 hari di 2013. Saya mau jadi manusia yang lebih baik.



Keep Calm. Enjoy Life and Travel Harder. Hello 2013!