Friday, July 6, 2012

Sekilas Cerita Tentang Mamah


Saya lahir dari rahim seorang wanita bernama lengkap Natalia Madelenny 26 tahun 9 bulan yang lalu. Dalam perjuangan menahan mulas dan sakit yang tidak sebentar. Kalau tidak salah hampir satu hari satu malam, ia merasakan mulas-mulas menantikan saya keluar dari rahimnya. Selama 26 tahun 9 bulan pula ia dengan penuh kasih sayang merawat dan membesarkan saya hingga sekarang. Sedari saya kecil dengan sabar dan telaten mamah memberi saya makan, dulu saya memang terkenal sebagai anak yang susah makan. Segala cara dilakukan oleh mamah agar saya mau makan. 

Beranjak remaja, sampai sekarang bahkan, saya dan mamah seringkali terlibat adu mulut. Penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah rasa keingintahuan mamah yang sangat besar terhadap kegiatan anak-anaknya. Mirip kaya diinterogasi polisi kalau udah ditanya-tanya sama mamah. Dibalik ke-kepo-annya yang terkadang mengganggu itu, saya sadar itulah bentuk kasih sayang dan perhatiannya terhadap suami dan anak-anaknya. 




Mamah selalu ngga mau ketinggalan cerita hidup anak-anaknya. Kadang-kadang kalau anak-anaknya lagi baru pulang kerja, dia nyamperin ke kamar kami terus nanya deh "so how was your day?" atau pertanyaan yang saat ini seringkali ia tanyakan kepada saya "so how's your love life?". Mungkin mamah sudah ingin menimang cucu ya. Sabar ya, mah. Doakan saja anaknya cepat bertemu jodohnya ya :)

Mamah Lenny itu orangnya supel dan rame banget. Meskipun baru berkenalan dengan orang baru, kalau klik, bisa langsung cerita macem-macem dia. Karena kebawelannya itu pula ia bisa berhubungan baik dan dekat sama sahabat-sahabat dan pacar anak-anaknya. Kebiasaan mamah yang unik adalah selalu ingat ulang tahun orang. Tak pernah lupa ia mengucapkan ultah ke orang-orang yang ia kenal, bahkan ke sahabat anak-anaknya. Sampai-sampai ketika kemarin sahabat saya Eka ulang tahun, mamahlah yang mengingatkan saya untuk memberi ucapan selamat. Astagah :)) 



Yang saya kagumi dari mamah, walaupun sedari dulu ia adalah wanita bekerja, namun ia tetap menomorsatukan keluarga. Tak pernah ada dalam agendanya kumpul-kumpul bersama teman setelah jam pulang kantor. Pulang ya pulang, kembali ke rumah, mengurus keluarga. Saya dan adik saya pun tak pernah merasa kekurangan kasih sayang dari beliau. Hubungan kami selalu hangat meskipun sering diselingi oleh adu mulut :p Mamah jadi 'temen berantem' sekaligus temen cerita-cerita saya.

Nulis ini jadi sedih, keinget banyak banget hal-hal yang udah ngecewain dan bikin kesel mamah. Dear mom, I can't ask for a better mother. Thank you for always be there for me. Semoga mamah masih sehat dan bisa menyaksikan saya dan Dianty menikah dan memiliki anak nantinya. I love you, mom :')

#ngeblogramerame

2 comments: