Tuesday, July 24, 2012

how i spent my day offs

Akhirnya setelah hampir dua tahun menjadi karyawan kantor, saya merasakan juga menikmati jatah lieu atau day off. Jadi, aturannya kalau masuk kantor atau ada event hari sabtu dan minggu, garis bawahi sabtu dan minggu ya, karyawan berhak dapat satu hari lieu alias day off. Kalau masuknya sabtu aja atau minggu aja, belum berhak dapat lieu. 



Hectic kerjaan kemarin ternyata berkah juga. Ngubek-ngubek pasar Asemka dan pasar pagi Mangga Dua demi mencari properti event di hari sabtu, lanjut event klien di Kelapa Gading di hari Minggu, jadilah satu lieu. Seneng-seneng nemenin media selama sabtu dan minggu penyelenggaraan Island Getaway di pulau Pantara, jadilah satu lieu. Yes, saya punya dua hari lieu, saudara-saudara sebangsa dan setanah air sekalian. Aturan lieu ini agak-agak nyebelin juga sih soalnya ngga bisa diambil di hari senin atau jumat. Angan-angan untuk menikmati long weekend pun pupus sudah. Akhirnya saya memilih hari kamis untuk lieu yang pertama.

Ngapain aja seharian saya di hari kamis itu? Yang pasti, menikmati waktu sendiri, melakukan hal-hal yang memang sudah sangat ingin saya lakukan sejak beberapa waktu yang lalu. Mengacu kepada postingan saya berjudul Current Wishlist, begitu dapet lieu, saya langsung menuju Dian Kenanga Pejaten untuk totok aura wajah dan totok aura tubuh sekaligus luluran. Pagi-pagi bangun demi menghindari antrian. Sampai sana jam 10 boleh langsung masuk. Horeee... Selama 4 jam, muka dan badan saya dipijat. Abis itu mandi. Aaah segar. Wishlist no.3 dan 4 done!



Segala totok, pijat, luluran dan mandi selesai kira-kira jam 14.30, saya kemudian menuju ke @Bagel2Bagel. Dengan menaiki angkot dan lanjut ojek, ngga sampai 15 menit saya sudah sampai di kawasan Jl. Benda, Kemang. Udah lama banget saya kepingin makan bagelnya Bagel2Bagel. Pertama kali kesini tahun lalu, barengan sama @dinadya, tempatnya masih di seberang cafe Kedai. Sekarang Bagel2Bagel pindah ke ruko,  masih di Jl. Benda tapi lokasinya berada di seberang Circle K setelah cafe Kedai. Tempat baru ini lebih nyaman, karena lebih besar. Tempat duduknya juga lebih banyak, ada yang di dalam ruangan dan di teras depan dekat tempat parkir.

Waktu kunjungan pertama, saya nyoba Tuna Salad with Bagel Cheese. Endeusss. Berhubung dari dulu penasaran sama Salmonnya, akhirnya kemarin saya pesen Salmon Lox with Bagel Cheese. Aaah salmonnya seger dan enaaaaakkk. Pas banget dimakan sama Philadelphia Cheese yang diolesin ke bagelnya. Nyaaamm. Minumnya tetep Ice Tea Tarik. Juara banget soalnya. Tadinya niat mau mampir ke cafe sebelah, Simply Splendid, yang punya cupcakes enak-enak. Buat cemal-cemil aja, tapi berhubung perut udah lumayan kenyang, akhirnya jalan lagi deh. Lucunya dari Bagel2Bagel saya niat naik bajay sampai Jeruk Purut, untuk kemudian naik angkot S-11 sampai Fatmawati. Ternyata jarak dari Bagel2Bagel ke Jeruk Purut hanya selemparan kolor. Abang bajaynya sampai bingung belum lima menit saya udah bilang "Stop kiri, Bang". Tau gitu jalan kaki aja.


    

Agenda berikutnya, ketemuan sama @liapicauly untuk nemenin beli kamera di ITC Fatmawati. Saya udah jalan dari Bagel2Bagel, ternyata dia masih kerja di kantornya. Akhirnya saya mampir lagi ke Toodz House, daripada mati gaya nungguin Lia sendirian di ITC. Di Toodz House, saya pesan Lychee Ice Tea dan Chilli Cheese Fries sambil baca Naked Traveler 2-nya Trinity. Sore itu Toodz House relatif sepi. Cuma ada empat meja yang terisi. Saya memilih duduk di pojok kanan dekat kasir. Sofa untuk dua orang dengan meja kecil di tengahnya. Ah enak banget suasananya buat baca buku, apalagi ditemani sayup-sayup suara merdu Adhitia Sofyan sebagai lagu latar. Yes, wishlist no.2 done! 


Kelar urusan beli kamera, Lia riweuh dan keukeuh mau nyari tas kamera yang murah. Kebetulan di toko tempat dia beli kamera ngga nemu yang harganya pas. Akhirnya secara impulsif kami pun bertolak ke Pondok Indah Mall. Muter-muter. Survey-survey. Dan untungnya ketemu tas yang dipengenin. Akhirnya hari itu ditutup dengan makan lagi. Gilee..perut karet banget ya saya, makan mulu. 



Kali ini saya dan Lia memilih makan di Pasta de Waraku. Udah lama ngga kesini. Saya pun kaget melihat menu yang semakin bervariasi. Pilihan pasta, minuman dan dessertnya lebih banyak. Akhirnya kami memesan Carbonara dan Dory Katsu Pasta. Minumannya, Lia pesan Oreo Milkshake yang endeeuus sekali, sedangkan saya cukup Cold Ocha untuk meredakan haus. Ngobrol-ngobrol sambil menyantap pasta ala Jepang dengan toping telur ayam setengah matang. Yuumm. :9 Hari itu pun kemudian ditutup dengan  menelepon Eka, yang sedang berulangtahun. 





Lieu kedua, di hari kamis minggu depannya. Saya menghabiskan setengah hari di rumah. Ada yang datang gratak-gratak, nyari barang-barang jadul dari laci dan lemari kamar saya. Ia kesenengan ketika menemukan dompet Snoopy, agenda Kerokeroppi, dan tempat pensil Patsy Duck karena ternyata dulu ia juga punya ketiga barang itu :D Dan ia makin kegirangan saat melihat agenda Pramuka. Saya pun membolehkannya membawa pulang agenda itu. Well, sebuah hari yang random tapi menyenangkan. Hanya sebentar tapi membuat mood saya happy sekali. Yruly a highlight for that day. Hehehe.. Btw, wishlist no.1 done! ;)






Sorenya, saya dan @dinadya ke Senayan City, rencananya kami akan menjajal kuliner Korea. Inilah kali pertama saya mencoba makanan negeri ginseng itu. Sedangkan bagi Dinad yang emang demen banget sama hal-hal berbau Korea, mulai dari serial, boyband dan makanannya, tentulah udah lebih dari sekali ia makan makanan Korea. Destinasi kami adalah Han Gang Restaurant. Kami memesan Dak Galbi, daging ayam yang dibumbui dengan bumbu khas Korea dan kemudian dibakar sendiri. Kami juga memesan Bibimbap yang berisi sayur. Bibimbap adalah makanan berupa semangkuk nasi putih dengan lauk diatasnya, bisa berupa sayur, daging ayam atau ikan dan telur ayam yang masih mentah. Bibimbap dihidangkan dalam mangkuk dari batu yang sudah dipanaskan. Panas dari mangkuk ini nantinya akan mematangkan telur ayam yang mentah tadi.

Sambil menunggu makanan utama datang, pelayan datang membawa delapan piring kecil berisi aneka makanan pembuka khas korea. Complimentary dari resto. Dinad cerita kalau makanan pembuka ini memang lazim ditemukan di Korea dalam jam makan sehari-hari. Jadi ibu-ibu di Korea itu saking rajinnya, hampir setiap hari memasak makanan kecil sebagai makanan pembuka. Masaknya memang dalam porsi yang kecil, tapi banyak jenisnya. Oh, jadi memang udah dari sononya ternyata. Ada Kimchi (salad khas Korea), tumisan toge dan sawi, terung, acar, tumis lidah, dan lain-lain. Wow, menarik sekali. Bisa-bisa keburu kenyang nih nyicip-nyicip makanan pembukanya doang. 



Tak lama, pesanan kami pun datang, Dak Galbi dan Bibimbap. Dak Galbi datang dalam bentuk daging ayam yang masih mentah yang sudah dibumbui dan siap dibakar, ditemani dengan sepiring selada dan bawang putih. Saya bingung ngeliat sekumpulan selada itu, lalu kemudian Dinad menjelaskan lagi. Orang Korea itu terbiasa memakan daging bakar dengan membungkusnya dalam selada dan memakannya dengan bawang putih. Setelah ayam matang, Dinad pun kemudian memeragakan cara makannya. Wah, cara makan yang unik tapi menyehatkan. Selada kan sayuran, sehat, ditambah bawang putih yang mampu membantu menjaga daya tahan tubuh. Paduan ini kemudian bisa dimakan juga dengan makanan pembuka tadi. Sensasinya seru. Hehehe.



Nah, untuk Bibimbap sengaja kami menunggu sampai agak dingin sedikit, biar lidah ngga kebakar pas makan. Cara makan Bibimbap adalah dengan mencampur semua yang ada di mangkuk. Termasuk telur ayam mentah tadi jadi, telur itu akan matang dengan sendirinya.



Kesan saya setelah mencicipi makanan Korea untuk pertama kalinya. Heemm.. saya suka sama Galbi ayamnya, next time mungkin saya akan mencoba Galbi daging sapinya. Tapi untuk Kimchi dan Bibimbap masih kurang cocok sama selera saya. Terlalu campur-campur rasanya. Hehehee.. Anyway its still a fun experience though. Thanks Dinad :)

And that is how I spent my day offs. Panjang yaa. Cape juga nulisnya...

No comments:

Post a Comment